Minggu, 04 Maret 2012

MENGANALISA LAWAN DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

OLAHARAGA BOLA VOLI
menganalisa lawan bola voli
A.     MEMPELAJARI & MENGANALISA TEKNIK LAWAN
1.       ATTACK/SERANGAN
  Kebiasaan dari Spiker Lawan, siapa yang harus diperhatikan (Safe attackernya)
  Pola dari serangan lawan.
  Perhatikan ‘faint ball’, apakah attacker lawan mempergunakan faint ball atau tidak.
  Apakah regu lawan mempergunakan ‘Strong Spike, Weak Spike atau Rebound Spike’.

2.       SERVICE
 Jenis dari Service lawan
  Apakah lawan bisa mengendalikan service
  Kemampuan untuk mengetahui corak service dari pemain cadangan lawan.

3.      RECEIVE
 Bagaimana formasi dari receive attack regu lawan
  Perhatikan daerah yang kosong
  Menentukan pemain mana yang lemah dari lawan
  Bagaimana formasi dari service regu lawan (small)
  Service mana yang paling effektif terhadap lawan (lancip)
  Tempat yang lemah dari formasi service receive (tumpul)
  Bagaimana pergerakan dari tosser lawan
  Kemampuan pergerakan dari pada pemain lawan

4.       BENDUNGAN/BLOCKING
 Berapa Block yang bisa dilakukan oleh lawan
  Perhatikan formasi yang terlemah/terkuat/tinggi/rendah dari blocking yang dilakukan oleh lawan
  Catatan terperinci untuk melihat kekuatan pemain lawan dalam melakukan blocking
  Jenis blocking lawan, apakah menekan atau mendorong. Bila blocking lawan menekan, cover regu kita harus dekat, tetapi bila mendorong, cover regu kita harus jauh

5.       C O V E R
Formasi cover dari regu lawan, dekat, jauh atau sama sekali tidak ada cover
  Pergerakkan tosser, jauh atau dekat dari block dan amati kelemahan gerak dari tosser tersebut, karena biasanya tosser merupakan cover utama karena kemudahan geraknya

6.            KEMAMPUAN TOSSER
 Perhatikan kestabilan dari tosser lawan
  Amati kemampuan dari tosser, apakah bisa memberikan variasi toss atau tidak
  Perhatikan pula tinggi atau rendah bola yang di toss

B.     MEMPELAJARI & MENGANALISA KONDISI LAWAN
1.      KEMAMPUAN & KONDISI FISIK LAWAN
 Perhatikan tinggi badan dari tosser lawan
  Daya lompat dan kecepatan lompat dari setiap pemain lawan
  Stamina pihak lawan
  Kondisi perorangan maupun beregu
  Apakah kondisi fisik mereka melebihi pemain regu kita

2.            KEMAMPUAN MENTAL LAWAN
Bagaimana Start suatu pertandingan : baik atau tidak
  Amati sebab² regu lawan mendapat point
  Apakah Safe Attacker lawan mempunyai mental yang kuat
  Dalam keadaan bagaimana coach lawan minta time out
  Taktik apa yang dipergunakan itu, kebiasaan² dari taktik pihak lawan, bagaimana cara pergantiannya

C.    TAKTIK & KONDISI REGU KITA
1.      ASPEK TEKNIK
Pematangan dari pada Formasi Menyerang maupun Bertahan
  Pematangan Teknik² tertentu
  Melenyapkan kelemahan² regu dan mempersiapkan pemain untuk menjalankan fungsi sebenarnya

2.      ASPEK FISIK
Menyembuhkan/melenyapkan keadaan lelah dari pemain, sehingga selalu berada dalam kondisi top performance
  Membuat regu dalam kondisi yang baik ketika menghadapi pertandingan
  Menghindarkan pemain dari cedera
  Memberikan variasi latihan yang tidak membosankan
  Berikan istirahat aktif saat 3 hari sebelum bertanding

3.      ASPEK MENTA
Memupuk kepercayaan pada diri sendiri, untuk setiap pemain
  Memberikan dorongan sehingga akan menyadarkan pada kemampuan dari masing² pemain
  Mengurangi ketegangan sebelum pertandingan dan membangkitkan semangat regu
  Memberi nasehat bagi pemain yang gugup
  Relaksasi , rekreasi

4.      MELAKUKAN TIME OUT
 Bila kehilangan 3 angka berturut²
  Bila regu kita dalam keadaan kacau/bingung
  Serangan kombinasi regu kita, dimana safe attacker tidak pada tempatnya
  Apabila terjadi perubahan pada taktik lawan
  Bila ingin menggunakan salah satu taktik guna memenangkan game yang sedang berlangsung
  Bila ingin melakukan pukulan secara psychologis terhadap kubu lawan
  Bila ingin menginstruksikan cara untuk menghadapi lawan
  Bila pemain kita dalam kondisi lemah dan tidak mempunyai rasa percaya diri serta dalam kondisi tertekan
5.      MEMPERGUNAKAN TIME OUT YANG BAIK
 Perlihatkan wajah yang tenang pada saat time out, boleh melakukan tindakan yang keras, humor atau nasehat² yang bermanfaat untuk semua pemain
  Menenangkan pemain yang terlihat panik
  Menginstruksikan Counter Attack
  Menginstruksikan segi² teknik dalam permainan
  Usahakan untuk meningkatkan konsentrasi permainan beregu

6.      PERGANTIAN PEMAIN
Mengistirahatkan pemain inti yang bermain dibawah kemampuannya, serta memberikan teguran pada pemain inti tersebut
  Penggantian pemain dengan pemain yang mempunyai teknik khusus, mis. Pemain dengan pukulan Strong Spike ditukar dengan pemain yang mempunyai keahlian Faint Ball, atau sebaliknya tergantung dari tipe regu lawan
  Memberikan pengalaman kepada pemain cadangan
  Untuk mendapatkan angka dari service, lakukan penggantian server dengan pemain cadangan yang mempunyai kemampuan service yang baik

7.      MEMPERGUNAKAN WAKTU ANTAR SET
Berikan petunjuk tentang kelemahan pada game yang lalu serta diskusikan dengan pemain, selama istirahat antar set
  Merubah formasi atau pola permainan apabila diperlukan
  Membangun semangat apabila :
o    Game sebelumnya kalah : lebih hati², jangan pesimis
o    Game sebelumnya menang : lebih konsentrasi, jangan anggap remeh

8.      PERTEMUAN SESUDAH PERTANDINGAN 
Memberikan petunjuk baik individu maupun tim
  Walaupun menang atau kalah diskusi harus tetap dilakukan
  Tanyakan berapa banyak kemampuan yang telah dikeluarkannya dalam pertandingan yang telah berlalu, bila dalam latihan kemampuan atlit harus dikeluarkan 100%, maka dalam pertandingan seorang pemain mengeluarkan kemampuan 70% - 80% sudah baik, tetapi bila dibawah 70% pemain tersebut harus diberi teguran

D.    MEMPERGUNAKAN WAKTU 3 – 5 MENIT SEBELUM PERTANDINGAN
Telitilah keadaan lapangan dan pantulan net
  Perhatikan batas² dari lapangan serta ketinggian net
  Bangkitkan rasa percaya diri kepada pemain terutama safe attackernya
  Pemain² inti harus lebih diutamakan dalam penguasaan spike
  Berikan kesempatan untuk service kepada pemain, agar pemain lebih tenang
  Membangun semangat regu dengan melakukan latihan receive dan toss exercise
  Mengulangi tiap item dari teknik yang akan dipergunakan dengan jalan menanyakannya kepada para pemain inti

STRATEGI PERMAINAN BOLA VOLI


A.    STRATEGI PERMAINAN BOLA VOLI
Strategi adalah salah satu faktor terpenting yang memiliki pengaruh besar dalam setiap aktivitas kehidupan. Begitu juga pada olahraga permainan bola voli, strategi menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kali akan melakukan sebuah pertandingan, setiap tim pasti sudah terlebih dahulu mempersiapkan strategi mereka masing-masing. Bahkan, strategi juga selalu digunakan dalam setiap pertandingan latihan. Strategi merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, yang akan dilakukan ketika mengikuti sebuah pertandingan.
B.     SPESIALISASI PEMAIN
Pada setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh pemain. Sesuai dengan posisi tersebut, maka setiap pemain memiliki peran yang harus dijalankan masing-masing. Meskipun pada dasarnya setiap pemain harus mampu memainkan peran pada setiap posisi, namun masing-masing pemain memiliki spesifikasi tersendiri. Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah setter, left side hitter atau outside hitter, middle hitter atau middle blocker, right side hitter, dan libero.
a.      Setter
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
b.      Libero
Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi. Seorang pemain yang telah diposisikan sebagai libero, tidak boleh berganti posisi menjadi spiker atau yang lain dalam sebuah pertandingan. Meskipun ia dapat mengambil alih peran pemain-pemain yang lain, namun posisinya adalah tetap sebagai seorang libero sampai pertandingan berakhir. Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.
c.       Blocker tengah (Middle Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter)
Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker. Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.
d.      Spiker luar (Outside hitter)
Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.
e.       Spiker Kanan (Right Side Hitter)
Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.
C.    FORMASI
4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.
a.      Formasi 4-2
Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.
b.      Formasi 6-2
Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.
c.       Formasi 5-1
Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.

MACAM-MACAM TEKNIK DASAR BOLA VOLI

olahraga bola-voli

    1.MACAM-MACAM TEKNIK DASAR BOLA VOLI
Mengingat olahraga bola voli adalah permainan beregu, maka pola kerjasama antar pemain mutlak diperlukan untuk membentuk team yang kompak dengan demikian, penguasaan teknik-teknik dasar dalam olahraga bola voli secara perorangan sangatlah penting untuk dikuasai. Seperti dikatakan oleh Sarumpaet (1991:133), bahwa:“ penguasaan teknik dasar bola voli merupakan unsur yang menentukan kalah dan menangnya suatu regu dalam pertandingan.
Oleh karena, itu teknik dasar permainan harus benar-benar dikuasai lebih dahulu agar dapat mengembangkan untuk pertandingan lancar dan teratur.” Pengertian “teknik dasar” menurut Yunus (1992: 68) adalah “cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Selanjutnya dikatakan pula mengenai macam teknik dasar, yaitu : servis, passing, smash dan block.
A.    SERVIS
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. Service ada beberapa macam  antara lain:
1.      Service atas. adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
2.      Service bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
3.      Service mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang hampir sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
B.     PASING
Salah satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain bola voli adalah tehnik pasing. Tanpa adanya penguasaan tehnik pasing yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pasing adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik pasing yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal.
Dengan kata lain, pasing juga biasa dikenal dengan sebutan “reception”, yaitu sebuah usaha tim dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pasing yang baik, bukanlah pasing yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Teknik pasing ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Passing bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan sisi bagian dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan dilapangan sendiri.
1.      Cara-cara melakukan pasing bawah
·         Pemain melakukan sikap siap.
·         Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
·         Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.
·         Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
·         Kembali kepada sikap siap.
2.      Jenis-jenis Pasing Bawah
·         Pass Bawah dua Tangan
·         Pass Bawah Satu Tangan
·         Pass Bawah Bergulir Kesamping
·         Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
·         Pass Bawah Meluncur Kedepan
3.      Keguanaan Teknik Passing Bawah
·         Untuk penerimaan bola servis
·         Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash
·         Untuk pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net
·         Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari lapangan permainan
·         Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
b.      Pasing atas
Pasing atas adalah tehnik pasing yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti ketika melakukan set. Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
1.      Cara melakukan pasing atas:
·         Pemain melakukan sikap siap.
·         Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
·         Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
·         Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
·          Kembali kepada sikap siap
2.      Jenis-jenis pasing atas
·         Pass Atas Normal
·         Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
·         Pass Atas Bergulir Kesamping
·         Pass Atas Meloncat
3.      Kegunaan pasing atas
Pasing atas selain berguna untuk pasing tetapi juga berguna untuk mengumpan untuk membuat serangan yang di umpankan kepada Smasher.
C.    SMASH (PENYERANGAN)
a.      Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain
1.      Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
2.      Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
3.      Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4.      Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai
5.      Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat. 
b.        Jenis-jenis Smash.  
1.      Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi. 
2.      Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3.      Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4.      Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi. 
5.      Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6.      Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7.      Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8.      Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9.      Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10.  Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
D.    BLOCK
Block adalah pertahana di atas net. Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan akan memukul bola, berikut cara-cara melakukan block.
a.       Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,
b.      Kedua tangan didepan dada,
c.       Telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.
d.      Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,
e.       Posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
f.       Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.
g.      Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
h.      Jari-jari  kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras.
i.        Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar-benar dapat mengurung bola tersebut.
j.        Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki  dan lentur.
E.     DIG
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka biasanya seorang pemain akan melakukan tehnik Dig. Tehnik ini biasanya digunakan dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik pass, maka tehnik Dig inilah yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, tehnik Dig ini sama dengan tehnik pass atau bump. Istilah Overhand dig digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya. Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam tehnik Dig, seorang pemain biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan dadanya.
Seorang pemain biasanya akan memperjuangkan bola dengan sekuat tenaga dan dengan segala cara yang tidak melanggar peraturan permainan yang telah ditetapkan. Sekali waktu, seorang pemain juga terpaksa harus menjatuhkan badannya dengan cepat hanya untuk menyelamatkan bola agar tidak terjatuh. Untuk mencegah luka maupun cidera pada tubuh ketika menjatuhkan tubuhnya, biasanya seorang pemain juga melakukan tehnik berputar (rolling) ketika jatuh.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan tehnik yang disebut dengan “pancake” untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai. Pada tehnik ini, seorang pemain akan meluncur dan mendorongkan tangannya ke arah depan.



Cari Blog Ini